Jangan Tidur Setelah Shalat Subuh
Jangan Tidur Setelah Shalat Subuh
Berhati-hatilah dari terpaan rasa kantuk bila kita
tidak terbiasa bangun lebih pagi pada hari-hari yang lain. Berusahalah untuk
tidak tidur dalam ruas waktu setelah subuh hingga terbit matahari. Para
salafushalih (As-Salafushalih adalah ahli ilmu yang bermanfa’at) sangat tidak
menyukai tidur pada waktu itu.
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin
menyebutkan, “Di antara tidur yang tidak disukai menurut mereka ialah tidur
antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ia merupakan waktu untuk
memperoleh hasil. Bagi perjalanan ruhani, pada saat itu terdapat keistimewaan
besar, sehingga seandainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam
suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya.”
Jika kita sangat dibebani kantuk, bertahanlah dan
bersabarlah, karena biasanya kebiasaan itu akan terbentuk setelah tiga hari
kita melakukan suatu ritme yang berbeda. Selanjutnya, insya Allah kita tidak
akan merasakan kantuk sedahsyat sebelumnya.
Duduk berdzikir setelah subuh hingga matahari terbit adalah sunnah. Dari
Abu Umamah RA dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang shalat
subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai terbitnya
matahari, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, maka ia akan memperoleh
pahala haji dan umrah.”
Waktu ba’da subuh hingga matahari terbit adalah waktu
yang penuh barakah yang seharusnya benar-benar dipelihara oleh setiap mukmin.
Peliharalah waktu itu dengan mengisinya melalui tilawatul Qur’an satu juz dalam
satu hari, berdzikir, atau menghafal. “Inilah yang dilakukan Rasulullah SAW selesai
menunaikan shalat Subuh, bahwa ia selalu duduk di tempat shalatnya hingga
terbit matahari.” (HR. Muslim)